Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2013

kereta malam (hakrab ukm boga)

Berita Kepada Kawan

Perjalanan ini Trasa sangat menyedihkan Sayang engkau tak duduk Disampingku kawan Banyak cerita Yang mestinya kau saksikan Di tanah kering bebatuan Tubuhku terguncang Dihempas batu jalanan Hati tergetar menatap kering rerumputan Perjalanan ini pun Seperti jadi saksi Gembala kecil Menangis sedih … Kawan coba dengar apa jawabnya Ketika di kutanya mengapa Bapak ibunya tlah lama mati Ditelan bencana tanah ini Sesampainya di laut Kukabarkan semuanya Kepada karang kepada ombak Kepada matahari Tetapi semua diam Tetapi semua bisu Tinggal aku sendiri Terpaku menatap langit Barangkali di sana ada jawabnya Mengapa di tanahku terjadi bencana Mungkin Tuhan mulai bosan Melihat tingkah kita Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa Atau  alam  mulai enggan Bersahabat dengan kita Coba kita bertanya pada Rumput yang bergoyang

Elegi Esok Pagi

Izinkanlah kukecup keningmu Bukan hanya ada didalam angan Esok pagi kau buka jendela Kan kau dapati seikat kembang merah

jumpa tak tentu

kala detik berdentang suara ketok pintu berdetak sontak ku terdiam sesosok wanita bersua memanggil namaku iya, aku yang di ucap

pahami :)

Belajarlah dari filosofi meludah. Apa itu filosofi meludah? Aneh sekali tabiatnya, kebalikan dari keran air, maka semakin besar membuka mulut, maka semakin susah meludah, tapi kalau kecil saja mulutnya terbuka, lancar sekali ludahnya melesat keluar. Coba praktekkan sendiri kalau tidak percaya.

hilang

kala mentari menyinari hariku ku harap kau hadir disisiku namun kini kau tlah disisinya ku terlambat tuk menyadari itu bahwa sesungguhnya ku mencintaimu kini semua tlah terlambat, tapi mungkin suatu saat nanti kan ku temukan "kau" yang lain yang dapat menggantikanmu. Oz~

maaf mencintaimu

aku tau kamu telah berbeda kamu sekarang “milik” orang entah apa yang ada dipikirku tentang kamu aku mungkin telah “gila” tapi untuk itu aku rela entah apa yang membuatku nekad ini tentang menyukaimu ya meskipun kamu tak menyukaiku banyak nada sumbang ketika kita bertemu sekarang ya mungkin karena kamu berbeda berbeda karena sudah miliknya tapi aku tetap sama menyukaimu

Keredupan Cahaya

Ketika cahaya ilalang itu muncul tak berapa lama, cahaya itu pun mulai redup memang, ku telat menyadari itu cahaya itu tlah pergi, dan entah apa, mungkin ku cukup diam tuk hari ini dan seterusnya. Hanya cahaya senyummu yang dapat ku temui, walau tak setiap detik ku jumpa