Senyumku dalam rintik

Langit bersedih menatapku, dia enggan menampakkan senjanya dan bersedih melihatku.
Rintik air kian lama pun kian jatuh
Dia pun tau ku bersedih saat itu
Senja ini harapannya ku sambut ceria,

Namun cuaca itu mengikuti perasaan hatiku.
Petang itu ku kan jumpa kawan-kawan lamaku,
Kawan seperjuanganku ketika ku duduk dibangku SMA,
walau hanya segelintir yang hadir namun itu cukup tuk melepas rindu itu,
Petang itu kita gagal temu sapa di alun-alun kota,
Bersapa lah kita di gubug wanita cerewet "bebeng",
Rintik itu tetap hadir tak hadir menemani petangku,
Lengkaplah segelintir butir-butir,
Meluncur kita menuju bangunan baru tempat tujuan awal tuk mengakhiri shaum hari ini.
Beberapa butir itu bersapa salam berpousee narsis melepas rindu,
Satu semester tak sapa itulah rindu.
Seselesai mengisi nutrisi cacing-cacing berdansa ini,
Enyahlah ke tempat kecil tuk menunaikan sholat maghrib,
Ketika itu munculah kawanan butir-butir membawa sebongkah kue beserta api menyala di puncaknya,
Itu kejutan untukku dan Farauq malam ini,
Tak ku sangka kalian mempersiapkan itu.
Ketika itu ku berucap "makasih kawan tuk semuanya"
Melangkah lah kembali kaki ini menuju alun-alun kota yang tak tertapak petang tadi,
Tak ku sangka jumpa ku dengan sesosok manusia lama itu,
Rinduku terobati, kau ingat hari dimana ku bertambah tua menyaingimu.
Walau hanya sebatas sapa kecil dan senyum irit terlontar darimu,
Sapaku irit salamku cukup,
Cukupkan tatap ini pisah kita di gelap ini,
Balasku Senyumku untukmu ceriaku tuk kalian semua,
Kembaliku pada kawan yang menantiku,
Sepotong bungkus kecil menyalami jemari ku dan merekaa,
Sembari menatap cahaya malam dalam gelap kita menyantap sepotong es krim kecil bersama.
Indah kebersamaan itu ketika ada kasih diantara kita ({})
Ku kan selalu merindu titik-titik kebersamaan itu :)
Surprise buat Ulang Tahunku dan Farauq
(aku yang depan lilin jilbab biru)

aku jilbab Biru~ bersama anak-anak SID-Briptu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kota Kecil

Tanpa Nama