MAKALAH PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH) SUMBER DAYA
MAKALAH
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH)
Disusun Oleh :
2.
Fita
Permata Sari (4201412062)
3.
Amelia
Rizki Ardianti (4201412065)
4.
Laksmita
Hayuning Prajanti (4201412067)
5.
Nazar
Maulana Asari (5112412001)
6.
Rizqi
Dwi Alfiyanto (5112412021)
7.
Ismail
Harseno (5112412039)
8.
Muhammad
Fersi Nurul Haq (5112412042)
9.
Rizqullah
Nazih Naufal (5112412044)
10.Gilang Kukuh Prasetyo (5112412049)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Berdasarkan
UU No 32 tahun 2009 Sumber daya alam adalah sebagai ”Unsur lingkungan hidup
yang terdiri atas sumber daya hayati maupun non hayati yang secara keseluruhan
membentuk kesatuan ekosistem”. Sedangkan sumber lain mendefinisikan bahwa
sumber daya alam didefinisikan sebagai ”Segala sesuatu yang terdapat di alam yang
berguna bagi manusia, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Baik yang
telahdigunakan masa kini atau yang akan digunakan di masa yang akan datang”.
Dengan demikian semua komponen alam termasuk manusia merupakan sumber daya
alam.
Pengertian
sumber daya buatan adalah sumber daya yang sengaja dibuat manusia
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan pengertian dari sumber daya manusia
(kadang disingkat SDM) adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk
mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu
mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya
kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
saja macam-macam sumber daya ?
2. Bagaimana
cara pemanfaatan sumber daya?
3. Bagaimana
cara pengelolaan sumber daya tersebut ?
4. Bagaimana
cara penanggulangan dan pelestarian agar sumber daya tidak cepat habis?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Macam-macam
Sumber Daya
2.1.1.
Sumber Daya Alam
Dalam melaksanakan pembangunan
nasional, sumberdaya alam Indonesia harus digunakan secara rasional. Penggalian
sumber kekayaan alam harus diusahakan agar tidak merusak tata lingkungan hidup
manusia, dilaksanakan dengan kebijaksanaan yang menyeluruh dan dengan
memperhitungkan kebutuhan generasi yang akan datang. Kebijaksanaan yang seksama
dalam mengelola sumberdaya alam diperlukan baik terhadap sumber daya alam yang
tidak dapat diperbahurui maupun terhadap sumberdaya alam yang dapat
diperbaharui.
1. Klasifikasi
Sumber Daya Alam
Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi,
dan jenisnya.
Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu
sebagai berikut :
·
Sumber daya alam yang terbarukan (renewable), misalnya:
hewan, tumbuhan, mikroba, air, dan tanah. Disebut terbarukan karena dapat
melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).
·
Sumber daya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable),
misalnya: minyak tanah, gas bumi, batu tiara, dan bahan tambang lainnya.
·
Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara,
matahari, energi pasang surut, dan energi laut.
Berdasarkan Potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi
beberapa macam, antara lain sebagai berikut:
·
Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas,
rosela, dan sebagainya.
·
Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun,
sinar matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan lain-lain.
·
Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang
berupa ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
Berdasarkan Jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai
berikut :
·
Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber
daya alam fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya : bahan tambang,
tanah, air, dan kincir angin.
·
Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam
yang berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.
2. Cara Pengelolaan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam perlu dilestarikan supaya dapat mendukung
kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa
terganggu. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat diusahakan untuk menjaga
kelestarian sumber daya alam :
Berdasarkan prinsip berwawasan
lingkungan dan berkesinambungan
·
Penghijauan dan Reboisasi
Usaha
penghijauan dan reboisasi hutan dapat mencegah rusaknya lingkungan yang
berhubungan dengan air, tanah dan udara.
·
Sengkedan atau terasering
·
pengembangan daerah aliran sungai
·
pengelolaan air limbah
·
penertiban pembuangan sampah
Berdasarkan
Prinsip Mengurangi
Dalam
mengambil sumber daya alam sebaiknya jangan diambil semuanya, tetapi berprinsip
mengurangi saja. Pengambilan yang dihabiskan akan merusak lingkungan dan
mengganggu ekosistem lingkungan.
Berdasarkan
Prinsip Daur Ulang
Proses
daur ulang adalah pengolahan kembali suatu massa atau bahan-bahan bekas dalam
bentuk sampah kering yang tidak mempunyai nilai ekonomi menjadi barang yang berguna
bagi kehidupan manusia. Ada 2 sistem pengelolaan sampah
yaitu system pengelolaan formal dan informal
·
System pengelolaan formal
Yakni
pengumpulan pengangkutan dan pembuangan yang dilakukan oleh aparat setempat
misalnya Dinas Kebersihan dan Pertanaman
·
System pengelolaan informal
Yakni aktifitas yang dilakukan oleh
dorongan kebutuhan untuk hidup dari sebagian masyarakat. Secara tidak sadar
mereka berperan serta dalam kebersihan kota dan mereka sebenarnya juga
merupakan pendekar lingkungan.
3. Pemanfaatan
Sumber Daya Alam
4. Persebaran sumber daya alam tidak
selamanya melimpah. Ada beberapa sumber daya alam yang terbatas jumlahnya,
kadang-kadang dalam proses pembentukannya membutuhkan jangka waktu yang relatif
lama dan tidak dapat di tunggu oleh tiga atau empat generasi keturunan manusia.
5. Dalam memanfaatkan sumber daya alam,
manusia perlu berdasar pada prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak merusak
ekosistem, pengambilan secara efisien dalam memikirkan kelanjutan SDM.
Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber
daya alam untuk mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama
pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan.
1. Pemanfaatan SDA Nabati
·
Dimanfaatkan sebagai sumber daya pangan seperti padi,
jagung, ubi dan sebagainya.
·
Dimanfaatkan sebagai sumber sandang seperti serat haramay.
·
Beberapa jenis tanaman dapat dimanfaatkan sebagai minyak
atsiri seperti kayu putih, sereh,
kenanga, cengkeh
·
Dimanfaatkan sebagai
tanaman hias seperti anggrek
·
Dimanfaatkan sebagai bahan baku mebel seperti meranti,
rotan, bamboo
·
Dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan kencur, jahe, kunyit
·
Dimanfaatkan sebagai keperluan industri
2. Pemanfaatan SDA Hewani
·
Dimanfaatkan sebagai sumber daya pangan seperti daging sapi,
daging kambing
·
Dimanfaatkan sebagai sumber kerajinan tangan seperti lokan,
dirangkai menjadi perhiasan
·
Dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai budaya manusia dan
nilai kehidupan, seperti bentuk kapal selam diadopsi dari cara ikan menyelam,
bentuk pesawat dari bentuk burung
3. Pemanfaatan SDA Barang Tambang
Usaha pemanfaatan pertambangan dan bahan galian dalam
pembangunan Indonesia adalah sebagai berikut:
·
Sebagai pemenuh kebutuhan SDA barang tambang dan galian
dalam negeri.
·
Menambah pendapatan negara karena barang tambang dapat
diekspor keluar negeri
·
Memperluas lapangan kerja
·
Memajukan bidang transportasi dan komunikasi Memajukan
industri dalam negeri.
2.1.2.
Sumber Daya Buatan
Sumber daya
buatan adalah hasil pengembangan buatan dari sumber daya alam hayati atau non
hayati yang ditunjuk untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan atau kemampuan
daya dukungnya. Pengertian tersebut diatas menggambarkan bahwa sumber daya
buatan adalah sumber daya alam yang karena intervensi manusia telah berubah
menjadi sumber daya buatan. Bentuk sumber daya buatan ini dapat dilihat pada
kawasan budidaya, kawasan pedesaan, kawasan perkotaan, maupun kawasan cagar
alam. Fungsi kawasan tersebut dapat sebagai pelindung kelestarian lingkungan
hidup, dibididayakan, pemukiman, pelayanan jasa pemerintah, pelayanan social,
dan kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan manusia dan pembangunan yang
berkelanjutan.
Jenis-jenis
Sumber Daya Buatan:
1.
Sawah
Sawah
merupakan lahan pertanian basah untuk menanam padi, sudah dikenal lama di berbagai daerah
Indonesia. Padi sebagai tanaman utama di sawah memerlukan banyak air jika
dibanding dengan tanaman lain. Karena tanaman padi memerlukan banyak air, maka
sawah harus mampu menahan air selama mungkin, baik dari air hujan maupun air
limpahan sungai, danau/rawa.
Sawah diklasifikasikan berdasarkan:
·
Irigasi :
dipengaruhi adanya kebutuhan bahan pangan semakin tinggi. Untuk sawah irigasi
kebutuhan air harus selalu tercukupi.
·
Pola tanam :
usaha pergantian tanaman/polikultur untuk efisinesi pemanfaatan sawah.
Untuk
menjaga kualitas sawah agar dapat memenuhi kebutuhan manusia, maka dilakukan
berbagai cara untuk meningkatkan produktivitasnya. Cara-cara yang biasa
dilakukan petani untuk meningkatkan produktivitasnya antara lain dengan:
·
Menggunakan
pupuk dan pestisida sesuai kebutuhan. Untuk ini disarankan adanya pertanian
organik
·
Sawah
dibero, sehingga dapat mengembalikan hara sawah secara alami
Dengan
semakin tingginya kebutuhan penduduk akan pangan dan dalam rangka mengejar
produktivitasnya, petani tidak hanya menggunakan pupuk dan pestisida organik,
tetapi juga menggunakan pestisida dan pupuk anorganik yang sebenarnya mempunyai
dampak terhadap lingkungan. Adapun dampak dari penggunaan pestisida dan pupuk
anorganik tersebut antara lain:
·
Perubahan mikrobia
sawah
·
Infiltrasi air ke dalam
tanah berkurang
·
Pencemaran lingkungan
·
Biodiversitas berkurang
2. Waduk
Waduk
adalah kolam besar tempat menyimpan air sediaan untuk berbagai kebutuhan. Waduk buatan dibangun
dengan cara membuat bendungan yang lalu dialiri air sampai waduk tersebut
penuh. Tujuan pembuatan waduk adalah unutk kegiatan irigasi, rekreasi, energi,
pengendali banjir dan perikanan. Waduk diklasifikasikan atas dasar peruntukannya.
3. Perkebunan
·
klasifikasi atas dasar
komoditas : mis perdagangan (kelapa sawit, teh, kopi, karet,dsb)
·
pengelola perkebunan :
pemerintah, swasta
·
masalah yang berkaitan
dengan lingkungan:
a. Perkebunan monokultur
pada umumnya tidak bisa mengkonservasi lingkungan secara maksimal, sehingga terjadi
perubahan lingkungan (mis. Kelapa sawit menyebabkan jalur lintasan gajah
terputus, populasi gajah menurun)
b. Perkebunan yang
memanfaatkan fungisida dan pestisida dengan kadar tinggi (teh, kpi, cengkeh),
menyebabkan : pencemaran lingkungan, lingkungan sulit untuk pulih diri secara
alami
4. Tegalan
Tegalan
adalah suatu daerah dengan lahan kering yang bergantung pada pengairan air
hujan, ditanami tanaman musiman atau tahunan dan terpisah dari lingkungan dalam
sekitar rumah. Lahan tegalan tanahnya sulit untuk dibuat pengairan irigasi
karena permukaan yang tidak rata. Pada saat musim kemarau lahan tegalan akan
kering dan sulit untuk ditubuhi tanaman pertanian. Pola tanam yang kurang sempurna
menyebabkan :
·
Erosi
dan sedimentasi tinggi ( daerah lereng perbukitan ditanami sayur mayur)
·
Mengejar
target secara ekonomi (tembakau)
2.1.3. Sumber Daya Manusia
Secara sederhana (secara objektif) sumber daya diartikan
sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau kemampuan untuk memperoleh keuntungan.
Sedangakan secara subjektif , sumber daya dapat diartikan segala sesuatu baik
berupa benda maupun bukan benda yang dibutuhkan manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Secara sederhana sumber daya manusia dapat diartikan
sebagai seluruh penduduk yang berada di suatu wilayah atau tempat dengan
ciri-ciri demografis dan sosial ekonomis. Sumber daya manusia adalah semua
potensi yang berhubungan dengan data kependudukan yang dimiliki oleh suatu
daerah atau negara yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Manusia merupakan sumber daya
terpenting dalam suatu bangsa atau negara. Sumber daya manusia harus memadai,
baik dilihat dari segi kuantitas maupun kualitas. Segi kuantitas bersangkut
paut dengan jumlah, kepadatan, dan mobilitas penduduk. Sedangkan kualitas terutama
terutama dilihat dari beberapa aspek, seperti tingkat pendidikan, tingkat
kesehatan, dan kualitas tenaga kerja yang tersedia.
Masalah terkait dengan sumber daya manusia adalah
masalah tentang kependudukan atau demografi. Ilmu Kependudukan adalah ilmu yang
mempelajari dinamika kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran,
struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah
setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis
kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu
yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau
etnisitas tertentu.
Indonesia
memiliki jumlah penduduk sebesar 245 juta jiwa, menjadikan negara ini negara
dengan penduduk terpadat ke-4 di dunia. Pulau Jawa merupakan salah satu daerah
terpadat di dunia, dengan lebih dari 107 juta jiwa tinggal di daerah dengan
luas sebesar New York. Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa
didefinisikan menjadi dua:
·
Orang yang tinggal di daerah
tersebut
·
Orang yang secara hukum
berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat
resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih
tinggal di daerah lain.
Dalam
sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan
ruang tertentu. Masalah-masalah
kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia
dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan
dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonmi, seperti
pengecer hingga pelanggan potensial.
Jumlah
penduduk yang besar merupakan modal dasar pembangunan nasional bagi bangsa Indonesia,
apabila dapat dibina dan dikerahkan sebagai tenaga kerja yang efektif. Tetapi
juga perlu disadari bahwa hanya dengan jumlah penduduk yang besar saja bukanlah
keberhasilan dalam pembangunan. Peningkatan jumlah penduduk yang besar tanpa
adanya peningkatan kesejahteraan justru akan merupakan bencana bagi umat
manusia. Peningkatan jumlah penduduk yang tak terkendali akan menimbulkan
gangguan bagi program pembangunan yang sedang dilaksanakan dan akan menimbulkan
berbagai kesulitan bagi generasi mendatang. Di sisi lain jumlah penduduk yang
besar akan memerlukan sumberdaya alam yang besar pula, di lain pihak jumlah
sumberdaya ala itu terbatas, sehingga bagaimanapun juga pertumbuhan penduduk
harus ditekan. Kemampuan bumi untuk mendukung manusia yang ada di dalamnya
terbatas.
Pertambahan
penduduk yang besar dari tahun ke tahun memerlukan tambahan investasi dan sarana di
bidang pendidikan, perumahan dan prasarana lainnya. Hal ini merupakan masalah
yang cukup rumit bagi pemerintahan yang sedang sedang berjalan dalam upaya
membangun dan meningkatkan taraf hidup warganya. Disisi lain Daerah yang
berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk menghadapi tantangan baru dimana
peningkatan yang pesat dari proporsi penduduk usia kerja akan berdampak pada
tuntutan perluasan kesempatan kerja. Disamping itu telah terjadi pergeseran
permintaan tenaga kerja dengan penguasaan teknologi dan matematika, yang mampu
berkomunikasi, serta mempunyai daya saing tinggi di era globalisasi. Kesemuanya
ini berkaitan dengan program bagaimana menyiapkan calon pekerja agar mempunyai
kualitas tinggi, dengan ketrampilan yang memadai.
Untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia dari waktu ke waktu diperlukan data
kependudukan secara rinci, termasuk diantaranya adalah pertumbuhan penduduk,
komposisi penduduk, dependency ratio, umur harapan hidup, tingkat kematian bayi
dan tingkat kematian anak. Data kependudukan ini sangat penting dalam
perencanaan pembangunan. Kita tidak akan merancang kota yang hanya dapat
dipakai dalam beberapa tahun akibat pertumbuhan penduduk yang tanpa
diperhitungkan. Dengan adanya data kependudukan yang lengkap, dapat
diperkirakan berapa jumlah penduduk suatu kota pada tahun tertentu, sehingga
luas kota dan berbagai fasilitas lainnya dapat dipersiapkan dengan lebih
cermat.
Sudah
sejak lama masyarkat Indonesia hidup dalam hubungan serba selaras dengan
lingkungannya. Bagian terbesar manusia Indonesia hidup di pedesaan, sehingga
mereka karab dengan lingkungan alam dan hidup dengan semangat kekeluargaan
dalam lingkungan sosial. Sungguhpun lingkungan hidup sebagi suatu sistem belum
dikenal, namun masyarakat Indonesia sudah menerapkan pola hidup yang serasi
dengan pengembangan lingkungan hidup.
Dari segi kependudukan, Indonesia masih
menghadapi beberapa masalah besar
antara lain :
a)
Penyebaran penduduk tidak merata, sangat padat di Jawa - sangat jarang di Kalimantan dan Irian.
b)
Piramida penduduk masih sangat melebar, kelompok balita dan remaja masih sangat
besar.
c)
Angkatan kerja sangat besar, perkembangan lapangan kerja yang tersedia tidak
sebanding dengan jumlah penambahan angkatan kerja setiap tahun.
d) Distribusi
Kegiatan Ekonomi masih belum merata, masih terkonsentrasi di Jakarta dan
kota-kota besar dipulau Jawa.
e)
Pembangunan Infrastruktur masih tertinggal; belum mendapat perhatian serius
f)
Indeks Kesehatan masih rendah; Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi masih
tinggi
Pengembangan sumber daya manusia
Pengembangan sumber daya manusia
dapat diartikan sebagai usaha mempersiapkan orang baik sebagai individu maupun
sebagai anggota masyarakat dengan segala kedudukannya. Hal ini berarti bahwa usaha
itu tidak terbatas pada pembinaan kemampuan fisik melainkan juga kemampuan
mental sebagai pendukung suatu kebudayaan. Dengan demikian maka pengembangan
sumber daya manusia itu harus dapat mempersiapkan keterampilan jasmaniah
seseorang agar ia dapat memenuhi kebutuhan hidup dirinya serta tanggungannya.
Pengembangan sumberdaya manusia juga
harus dapat mempersiapkan seseorang untuk memainkan peranan sosial secara
mantap sesuai dengan kedudukan-kedudukannya di masyarakat. Oleh karena itu
praktek komunikasi atau interaksi sosial yang efektif itu hanya mungkin
terselenggara kalau ada pranata yang terwujud atas dasar nilai-nilai, maka
pengembangan sumberdaya manusia berarti usaha aktif penanaman sikap dan
keterampilan pada anggota masyarakat sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku
sebagai pedoman hidup yang mengembalikan pola tingkah laku sosial mereka.
Melalui proses enkulturasi sebagai
pendidikan dalam arti luas, pengembangan sumber daya manusia menjelang
diharapkan akan dapat menghasilkan manusia Indonesia yang tangguh baik sebagai
perorangan, sebagai anggota suatu masyarakat ataupun sebagai pendukung suatu
kebudayaan yang aktif. Dengan demikian manusia Indonesia seutuhnya itu tidak
hanya mampu berusaha memenuhi kebutuhan pokok bagi diri sendiri ataupun
tanggungannya semata, akan tetapi bersama-sama dengan anggota masyarakat
lainnya ia mampu mencapai tujuan bersama secara efektif. Disamping itu, sebagai pendukung
kebudayaan ia harus mampu mengembangkan gagasan kreativitas berkarya kearah
pembaharuan kebudayaan atas dasar tradisi setempat maupun secara selektif juga
atas dasar pengaruh kebudayaan asing yang akan memperkaya sisitem idea, sistem
sosial, maupun sistem teknologi yang diperlukan dalam menghadapi tantangan
hidup selanjutnya.
Peningkatan kualitas sumber daya
manusia dari segi non fisik di utamakan pada segi-segi yang berkaitan dengan
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Yakni iman yang berkaitan dengan
keselarasan hubungan manusia dengan Tuhan Maha Pencipta, budi pekerti yang
berkaitan dengan keselarasan hubungan sesama manusia dan masyarakat, dan akal
pikiran yang berkaitan dengan keselarasan hubungan manusia dengan lingkungan
alam.
Ada beberapa masalah yang dihadapi
dalam pengembangan sumber daya manusia Indonesia dipandang dari segi
kebudayaan.
1. Kenyataan
bahwa bangsa Indonesia ini hidup dalam masyarakat yang majemuk terdiri dari
banyak suku bangsa dan golongan dengan latar belakang anekaragam kebudayaan
yang menjadi kerangka acuan dalam pergaulan sosial.
2. Berkaitan
dengan pembangunan yang pada hakikatnya merupakan usaha peningkatan
kesejahteraan di segala bidang. Dalam penyelenggaraannya dilakukan dalam tempo
yang relatif singkat, banyak teknologi dan ilmu pengetahuan asing yang diadopsi
untuk mempercepat proses. Akibatnya akan menuntut adaptasi (penyerapan) ke
dalam sistem budaya yang ada dan bahkan tidak mungkin akan menggeser
nilai-nilai yang tidak sesuai lagi atau mengembangkan nilai-nilai yang lebih
cocok dengan tuntutan pembangunan.
3. Akibat
kontak-kontak dengan kebudayaan asing yang dipermudah oleh kemajuan teknologi
pada akhir-akhir ini.
Hampir tidak mungkin bagi suatu
masyarakat dewasa ini untuk menghindarkan diri dari pergaulan antar bangsa dan
intas budaya. Peralatan komunikasi dan transportasi yang di dukung oleh
teknologi modern memperlancar dan menambah intensitas kontak-kontak kebudayaan.
Baik secara langsung ataupun tidak langsung, orang dapat melakukan komunikasi
tanpa mengenal batas lingkungan geografis, politik maupun kebudayaan.
Untuk mengatasi masalah yang
pertama, di perlukan sistem sosial yang mampu mengendalikan pergaulan antara
sesama penduduk tanpa memandang asal kesukuan maupun golongan. Akan tetapi
untuk mengembangkan sistem sosial yang memadai diperlukan landasan yang diterima
sebagai kerangka acuan bersama, yaitu kebudayaan sebagai sistem arti nilai,
gagasan vital dan keyakinan, Dalam hal ini, pemerintah telah berusaha untuk
mengembangkan kebudayaan nasional yang diharapkan akan mendominasi kehidupan
sosial bangsa Indonesia secara keseluruhan.
Sistem-sistem sosial itu akan
terwujud apabila orang telah menghayati kebudayaan sebagai sistem nilai gagasan
vital dan keyakinan yang akan menjadi kerangka acuan yang akan mendominasi pola
tingkah laku angota masyarakat Indonesia hendaknya diarahkan pada penanaman dan
penghayatan nilai-nilai gagasan dan keyakinan yang disepakati bersama sebagai
pedoman hidup bernegara dn bermasyarakat.
Enkulturasi juga berkaitan dengan
proses pembangunan yang pada hakikatnya merupakan upaya meningkatkan
kesejahteraan hidup bersama. Akan tetapi upaya peningkatan kesejahteraan hidup
bersama. Akan tetapi usaha peningkatan kesejahteraan terencana dan
diselenggarakan dalam tempo yang relatif singkat sering kali menimbulkan banyak
masalah. Usaha peningkatan kesejahteraan itu mendorong orang untuk dengan cepat
mendatangkan ilmu dan teknologi asing dan belum tentu sama dengan kebudayaan
yang mendominasi kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Dari sistem teknologi
yang di impor, akhirnya akan menuntut penyesuaian pada sistem sosial atau pola
interaksi penduduk setempat yang akhirnya cepat atau lambat akan menggeser
nilai-nilai budaya setempat.
Tidak semua teknologi dan ilmu
pengetahuan yang diserap akan menimbulkan perubahan pada sistem sosial dan
sistem idea setempat. Akan tetapi untuk mengatasi kemungkinan terjadinya
ketegangan, sudah sepatutnya kalau setiap warga negara Indonesia di bekali dan
diperkuat kesadaran mereka dengan pengetahuan kebudayaan yang memadai sehingga
mereka nantinya dapat secara selektif dan aktif menyerap pengaruh kebudayaan
asing. Disamping itu dengan bekal pengetahuan kebudayaan yang memadai setiap
warga negara Indonesia akan dapat melihat, memahami dan memilih-milih gejala
dan tantangan yang dihadapi untuk kemudian merencanakan serta menentukan sikap
ataupun perbuatan sesuai dengan nilai-nilai. Dengan bekal pengetahuan
kebudayaan yang sama diharapkan setiap warga negara Indonesia akan dapat
menanggapi segala tantangan yang timbul dari lingkungannya maupun perkembangan
sejarah tanpa memastikan daya kreativitas yang inovatif dalam menanggapi
dinamika kebudayaan baik karena pengaruh sesama kebudayaan Indonesia yang
tumbuh dan berkembang di daerah maupun karena pengeruh ebudayan asing yang akan
memperkaya kebudayaan nasional.
Sumber daya manusia harus dapat
dibina dan diarahkan secara tepat agar mampu mengembangkan potensinya, antara
lain :
1. Manusia
yang profesional, yang memiliki keahlian dan ketarampilan sehingga mampu
bekerja lebih produktif.
2. Manusia
yang berkembang kemampuan intelektualnya sehingga mampu menjadi pelopor
perubahan masyarakat.
3. Manusia
yang berjiwa wiraswasta yang mampu menciptakan lapangan kerja untuk dirinya
sendiri, tidak tergantung pada kesempatan kerja yang diciptakan pemerintah,
tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.
4. Manusia
sebagai tenaga kerja yang berkeahlian dan berketerampilan sehingga dari
kesempatan kerjanya dapat menikmati kehidupan yang layak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sumber
daya terdiri dari tiga macam yaitu sumber daya alam, sumber daya manusia,
sumber daya buatan.
2. Sumber
Daya Alam yaitu semua yang dihasilkan oleh alam yang dapat diambil manfaatnya
secara bijak. Sumber daya buatan yaitu sumber daya yang ada karena buatan
manusia. Sedangkan sumber daya manusia yaitu proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan terhadap sumber daya manusia
dalam organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
3. Pengelolaan
sumber daya akan berlangsung dengan baik apabila sumber daya manusia (manusia
itu sendiri) mampu menghemat dengan bijak dan melindungi sumber daya.
B. Saran
1. Sebagai
manusia yang peduli lingkungan, seharusnya kita menggunakan sumber daya yang
ada dengan hemat.
2.
Seharusnya kita
memberikan timbal balik pada alam, agar sumber daya itu terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
· http://Contoh Makalah Sumber Daya Alam karya Tulis Ilmiah Makalah.htm
· MAKALAH SUMBER DAYA MANUSIA.htm
· IRLIN Makalah
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.htm
Makasih yah tentang makalah lingkungan hidupnya :)
BalasHapusIya samsama :) semoga bermanfaat ya :)
BalasHapusIjin comot ya hehehe
BalasHapusSemoga betmanfaat bang :)
Hapus