sedih~

Kemaren dikala sore menyambut malam,
ku temukan sebuah suara gemuruh
“gubrak”
dan tak ku percaya,
“biruku”
kau jatuh terperanjat melompati sebuah pondasi yang cukup tinggi.
Sudah sangat jelas kau diam,
tetapi tetap bertumbukan lenting sempurna
hingga kau terpelanting hebat
ku melihatnya
aku pun menjerit
sontak raut wajahku berubah hebat
dan meneteskan air mata -_-‘


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kota Kecil

Latar Belakang dan Tujuan Pendidikan Pancasila